Jumat, 29 Maret 2019
DITEMUKAN MASIH MENGAJAR PADAHAL SUDAH WAFAT
Rajab Notes (21)
DITEMUKAN MASIH MENGAJAR PADAHAL SUDAH WAFAT
Al-Mukarram TGH Muhammad Kasyful Anwar, ketika menjadi pembawa acara pada acara Pengajian Akbar Majlis Da'wah Hamzanwadi II menyampaikan satu buah cerita aneh. Yah.... kalau sebuah karomah pasti aneh-aneh saja ceritanya. Dan segala hal yang menakjubkan dan luar biasa diluar akal dan kebiasaan manusia itu bisa terjadi tentu semuanya atas izin Allah Swt. Dan penting dicatat, tidak ada yang tidak mungkin bagi ALLAH SWT.
Seperti yang terjadi pada cerita TUAN GURU KASYFUL ANWAR. Beberapa waktu yang lalu beliau kedatangan tamu seseorang yang berprofesi sebagai seorang penyalur Tenaga Kerja Indonesia/TKI ke Malaysia. Orang yang profesinya lebih dikenal dengan TEKONG ini bercerita kepada Tuan Guru Kasyful. Ia pernah dalam sebuah interaksi dengan orang Malaysia, terjadilah dialog. Si tekong menceritakan asalnya dari Lombok, dan Orang Malaysia tersebut menceritakan ia punya guru berasal dari LOMBOK, dan mengaku berguru di Maulanasyaikh dari tahun 2000an sampai 2015.
Haaaaaah......!
Kok bisa.....!
Ya iyalah, kan bagi Allah tak ada yang tidak mungkin terjadi kepada auliya-auliya atau kekasih pilihan-Nya. Jadi secara syareat Maulanasyaikh telah wafat pada tahun 1997. Kekeramatan beliau tidak hanya berlangsung saat masa hayatnya. Tapi juga pasca wafatnya. HANYA KEPADA ALLAH LAH KITA menyerahkan segala urusan. Semoga kita dianugerahkan Allah kemuliaan hidup dunia akhirat berkah ngiring Maulabasyaikh dan zurriyyat-zurriyyatnya.
(Jum'at 22 Rajab 1440 H/29 Maret 2019 M)
Penulis
Abdul Manan Marda
Kamis, 28 Maret 2019
SYAIKHUNA: PILPRES JANGAN SALING JELEKKAN
Rajab Notes (19)
SYAIKHUNA: PILPRES JANGAN SALING JELEKKAN
Kita sudah ma'lum bersama, Allah Swt sudah menuliskan segala sesuatu yang akan terjadi di dunia ini di dalam kitab Lauhil mahfudz sejak zaman azali, termasuk siapa yang akan menjadi presiden 17 April 2019 yang akan datang. Kontestasi politik ini sejatinya akan memfilter diri kita, masih adakah kesantunan kita kepada sesama. Bisakah kita menjaga lisan untuk tidak saling jelek-jelekkan satu sama lain, padahal presidennya sudah ditetapkan Allah.
Kedua capres baik Bapak Jokowi maupun Prabowo pasti memiliki kesamaan semangat untuk membangun negeri ini. Justru karena kepedulian mereka untuk mengurus NKRI inilah mereka ingin berkontribusi dengan daya upaya kemampuannya. Oleh karena begitu cintanya mereka terhadap ibu pertiwi mereka rela kurang istirahat, kampanye kesana kemari untuk ihtiar ingin mengambil bagian menjawab pertanyaan "apa yang harus saya berikan kepada negeri?"
Sebagian saudara-saudari kita lupa diri dengan berkata cebong dan kampret kepada sesama, astagfirullah.... padahal sejak dibangku TK kita sudah diajak untuk saling hormat-menghormati antar sesama. Dan warga NW yang sami'na wa'ato'na tak perlu bingung, karena pilihan UMMUNA dan SYAIKHUNA adalah pilihan kita. Sepertinya isyarat alasan yang paling bijak beliau me-leading jamaah untuk memilih Jokowi adalah karena GURU BESAR KITA Al-magfurulah Maulanasyaikh telah dianugerahi gelar PAHLAWAN NASIONAL.
"Jangan saling menjelekkan" tegas Syaikhuna dihadapan ribuan jammah yang hadir, seraya diakhir jumpa, beliau tak lupa untuk mendoakan keselamatan dan keamanan negeri, kita semua masuk sorga bigairi hisab.
(Rabu 20 Rajab 1440 H/27 Maret 2019 M, Catatan dari acara Pengajian Akbar MDH2)
Penulis
Abdul Manan Marda
SYAIKHUNA: PILPRES JANGAN SALING JELEKKAN
Kita sudah ma'lum bersama, Allah Swt sudah menuliskan segala sesuatu yang akan terjadi di dunia ini di dalam kitab Lauhil mahfudz sejak zaman azali, termasuk siapa yang akan menjadi presiden 17 April 2019 yang akan datang. Kontestasi politik ini sejatinya akan memfilter diri kita, masih adakah kesantunan kita kepada sesama. Bisakah kita menjaga lisan untuk tidak saling jelek-jelekkan satu sama lain, padahal presidennya sudah ditetapkan Allah.
Kedua capres baik Bapak Jokowi maupun Prabowo pasti memiliki kesamaan semangat untuk membangun negeri ini. Justru karena kepedulian mereka untuk mengurus NKRI inilah mereka ingin berkontribusi dengan daya upaya kemampuannya. Oleh karena begitu cintanya mereka terhadap ibu pertiwi mereka rela kurang istirahat, kampanye kesana kemari untuk ihtiar ingin mengambil bagian menjawab pertanyaan "apa yang harus saya berikan kepada negeri?"
Sebagian saudara-saudari kita lupa diri dengan berkata cebong dan kampret kepada sesama, astagfirullah.... padahal sejak dibangku TK kita sudah diajak untuk saling hormat-menghormati antar sesama. Dan warga NW yang sami'na wa'ato'na tak perlu bingung, karena pilihan UMMUNA dan SYAIKHUNA adalah pilihan kita. Sepertinya isyarat alasan yang paling bijak beliau me-leading jamaah untuk memilih Jokowi adalah karena GURU BESAR KITA Al-magfurulah Maulanasyaikh telah dianugerahi gelar PAHLAWAN NASIONAL.
"Jangan saling menjelekkan" tegas Syaikhuna dihadapan ribuan jammah yang hadir, seraya diakhir jumpa, beliau tak lupa untuk mendoakan keselamatan dan keamanan negeri, kita semua masuk sorga bigairi hisab.
(Rabu 20 Rajab 1440 H/27 Maret 2019 M, Catatan dari acara Pengajian Akbar MDH2)
Penulis
Abdul Manan Marda
Rabu, 27 Maret 2019
MARBOT APAAN SIH?
MARBOT APAAN SIH?
Kadang orang memandang rendah profesi seseorang yang menjadi marbot, karena sepintas lalu kelihatannya sebagai seorang pembantu atau pesuruh yang tugasnya bagian kebersihan, penataan dan termasuk juga pemeliharaan masjid. Alasan yang paling kuat untuk tak semena-mena kita merendahkan seseorang yang berprofesi sebagai MARBOT adalah karena dialah orang yang pertamakali memuliakan rumah Allah atau MASJID. Iya kan....?!
Akan tetapi karena kita menggunakan kacamata dunia, maka tetap saja pekerjaan merbot kita pandang rendah dan tak menjanjikan.
Syaikhuna RTGB Lalu Muhammad Zainuddin Atsani menyatakan dengan tegas bahwa diri beliau adalah MARBOT di Nahdlatul Wathan. Tidak karena dielu-elukan jamaah sebagai pewaris Maulana, juga tidak bergaya-gaya dengan label TUAN GURU BAJANG yang diberikan Maulanasyaikh, lalu menempatkan diri sebagai BOS atau BERLEVEL TINGGI? Tidak..! malah mengejutkan, profesi yang menurut kita rendah, beliau sendiri menstempel dirinya sebagai MARBOT. Sebuah ketawaduan yang memperindah pribadi beliau.
Semoga Allah senantiasa menganugerahkan kekuatan lahir batin dalam meneruskan perjuangan ninikda beliau juga guru besar kita Maulanasyaikh, serta kita yang ngiring juga tertanam prinsip "KAMI MENDENGAR....! KAMI SETIA....!
(Rabu 20 Rajab 1440 H/27 Maret 2019 M)
SYAIKHUNA: "SAYA TIDAK NGAJAK PERANG"
Rajab Notes (18)
SYAIKHUNA: "SAYA TIDAK NGAJAK PERANG"
Syaikhuna menghimbau seluruh jamaah agar memiliki sifat pemberani dalam berjuang. Membela dan mempertahankan Nahdlatul Wathan adalah tuntunan guru besar kita Al-Magfurulah Maulanasyaikh. Pengecut adalah sifat yang mesti dibuang jauh-jauh dalam berjuang. Hal itulah pesan yang beliau tegaskan saat mengisi TAUSYIAH pada Pengajian Akbar Majlis Da'wah Hamzanwadi II kemaren.
Secara khusus beliau menggugah semangat para jamaah yang tergabung dalam BARISAN HIZBULLAH NAHDLATUL WATHAN, yang didesign sebagai penjaga dan pembela Nahdlatul Wathan di front terdepan. Harapan beliau sangat besar agar kita bersama-sama berbuat dan bertindak demi menjaga dan merawah wadah perjuangan ini.
Kalangan milenial juga tak luput dari tonjokan pemacu spirit dari SYAIKHUNA. Di expose secara terang benderang harapan besar kepada HIMMAH NW. Baju jas hijaunya yang khas dengan leher putih sampai kedada, menjadi harapan agar hatinya para Mahasiswa ini putih bersih dalam berjuang. Dan dengan retorika dialogis SYAIKHUNA meminta bukti nyata peran serta HIMMAH NW dalam bersama-sama berkontribusi memajukan juga menjaga NW.
Sempat sedikit terperanjat seraya tersadarkan dengan penyampaian pidato beliau dalam intonasi tinggi, semata-mata memberi semangat dan dorongan agar kita terpanggil dan tergugah untuk tidak pengecut. Berani membela kebenaran adalah sifat mulia. Ditambah lagi pernyataan paling menampar kepengecutan kita: SAYA HANYA TAKUT KEPADA ALLAH. Artinya, siapapun yang mencoba mau merusak dan mengganggu perjuangan IMAN TAQWA, maka harus berani, dan hanya kepada Allah saja kita takut.
Jangan hanya takut pada segelintir orang yang mau merendahkan muruah guru besar kita, Ungkap Syaikhuna. Mereka yang menolak penamaan bandara dgn nama guru besar kita, Mari kita doakan supaya memperoleh hidayah menjadi pecinta ulama, semoga ALLAH memberkahi kehidupan kita semua berkat menghormati ulama.
(Rabu 20 Rajab 1440 H/27 Maret 2019 M)
Kamis, 21 Maret 2019
TAHUKAH ANDA BAHWA PETIR ADALAH MALAIKAT ALLAH
BisMiLLah.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu
TAHUKAH ANDA BAHWA PETIR ADALAH MALAIKAT ALLAH
Malaikat yang mebawa cambuk dari api
Ibnu 'Abbas radhiallahu'anhuma mengisahkan,
Bahwasannya orang orang yahudi datang kepada Rasulullah sallahu alaihi 'wa sallam .Mereka berkata ,"Wahai Abul Qosim (yakni nabi Muhammad),kabarkan kepada kami apa itu ar-ro'du (petir)?
Maka Rasulullah salallahu alaihi 'wa sallam menjawab:
"Petir adalah malaikat dari malaikat-malaikat Allah yang ditugasi mengurus awan.Yang ditangannya ada (cambuk) dari api untuk menggiring awan ke tempat yang Allah kehendaki."
Orang Yahudi itu bertanya lagi,"Lalu suara apa yang kita dengar (dari petir) ini ?".
Beliau menjawab,"Bentakan malaikat ketika menggiring awan,jika ia membentaknya,sampai berhenti ditempat yang diperintahkan kepadanya. "(HR Tirmidzi no.3117)
Dalam riwayat Ath-Thabrani dalam kitabnya Al-Ausath ,Rasulullah salallahu alaihi 'wa sallam bersabda tentang petir,
"Petir adalah malaikat,di tangannya ada alat (cambuk dari api).Apab8la malaikat mengangkat alat itu maka akan memancarkan kilat,apa bila malaikat membentak maka akan memancarkan petir,dan apabiala malaikat memukulnya (ke awan) maka akan memunculkan suara gemuruh."(As-Shahihah no.1872)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu
TAHUKAH ANDA BAHWA PETIR ADALAH MALAIKAT ALLAH
Malaikat yang mebawa cambuk dari api
Ibnu 'Abbas radhiallahu'anhuma mengisahkan,
Bahwasannya orang orang yahudi datang kepada Rasulullah sallahu alaihi 'wa sallam .Mereka berkata ,"Wahai Abul Qosim (yakni nabi Muhammad),kabarkan kepada kami apa itu ar-ro'du (petir)?
Maka Rasulullah salallahu alaihi 'wa sallam menjawab:
"Petir adalah malaikat dari malaikat-malaikat Allah yang ditugasi mengurus awan.Yang ditangannya ada (cambuk) dari api untuk menggiring awan ke tempat yang Allah kehendaki."
Orang Yahudi itu bertanya lagi,"Lalu suara apa yang kita dengar (dari petir) ini ?".
Beliau menjawab,"Bentakan malaikat ketika menggiring awan,jika ia membentaknya,sampai berhenti ditempat yang diperintahkan kepadanya. "(HR Tirmidzi no.3117)
Dalam riwayat Ath-Thabrani dalam kitabnya Al-Ausath ,Rasulullah salallahu alaihi 'wa sallam bersabda tentang petir,
"Petir adalah malaikat,di tangannya ada alat (cambuk dari api).Apab8la malaikat mengangkat alat itu maka akan memancarkan kilat,apa bila malaikat membentak maka akan memancarkan petir,dan apabiala malaikat memukulnya (ke awan) maka akan memunculkan suara gemuruh."(As-Shahihah no.1872)
Senin, 18 Maret 2019
JANGAN MENIKAH HANYA KARNA DI BULLY TEMAN (BAHHAYYYA)
JANGAN
MENIKAH HANYA KARNA DI BULLY TEMAN (BAHAYYA)
Perkara “kapan nikah?” sepertinya jadi topik yang tak ada habisnya
jika dibicarakan. Khususnya buat kamu yang sudah masuk usia 23-an ke atas.
Rasa-rasanya, semesta seperti bersekongkol dengan Manusia hingga membuatmu
merasa kesal jika di buly temanmu
Padahal, kita perlu kembali merefleksi dan bertanya pada diri sendiri. Apa
iya kita harus nikah kalau cuma alasan di buly teman? Bukankah sebenarnya
banyak hal-hal penting yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan masak-masak?
Yang pasti, nikah itu bukan kuncinya Syurga atau Neraka
Memang Benar Menikah adalah Menyempurnakan Agama akan tetapi jangan sampai
Pernikahanmu yang hanya karna di Buly teman membuatmu Merusak sebagian dari
Agamamu maka dari itu Menikahlah karna Kamu Yakin dan Siap untuk Menyempurnakan
Agamamu.
Jadi kesimpulan yang bisa kita ambila adalah jangan sampai hanya karna
Bulyan temanmu membuat dirimu tergesa-gesa dalam menentukan pilihan untuk
menikah,karna tergesa-gesa itu bisa mendatangkan Mudarat bagimu.
Coretan
Sahirun Ore
Rabu, 13 Maret 2019
BELOM MENIKAH BUKAN BERARTI MOSSOT/TIDAK LAKU-LAKU (KISAH NYATA)
BELOM MENIKAH BUKAN BERARTI MOSSOT/TIDAK LAKU-LAKU (KISAH NYATA)
Sudah tidak bisa di pungkiri lagi,kebanyakan Teman teman se umuran atau selebihnya yang sudah menjalin keluarga atau menikah sering kali memojokkan kita dengan pertanyaan yang tidak asing lagi kita dengar
- Kapan Kamu Nikah...???
- Umur sudah 27 an kenapa belom Nikah-Nikah.?
- Apa tidak ada yang mau atau mungkin itu Tanda tanda orang Mosot atau tak laku-laku.
Sebenarnya di pertanyaan itu ada 2 versi maksud dan tujuan mereka
1.Mereka Hanya ingin Bergurau dan yang ke
2. Mereka ingin kita merasakan apa yg mereka rasakan dalam membangun Rumah tangga ntah itu senang atau sedih suka atau Duka tapi
Satu hal yang mereka tidak sadar atas pertanyaan yg mereka Lontarkan
Dalam Al-Qur'an sudah jelas tertulis bahwa RIZKI,AJAL dan JODOH ada di Tangan YANG MAHA KUASA jika mereka sadar dengan hal itu maka mereka tidak pantas melontarkan pertanyaan itu bahkan yang lebih pantas mereka ucapkan adalah kata-kata Nasihat atau kata kata penyemangat karna mereka tidak berfikir bagaiman Tergoyahnya Hati Mereka yg di tanya
Kapan Nikah....??
Pertanyaan Simple Namun Menyakitkan kata seorang Temen yang curhat padaku.
Mereka yang belom Menikah Bukan berarti mereka Mossot/Tidak ada yang Mau atau bukan tidak laku-laku tapi masing-masing orang punya Prinsip tersendiri utk Membangun Rumah Tangga Yang Harmonis.
Logika Saja Kita Berfikir Banyak diantara Mereka yang sudah Menikah yang tidak bisa berfikir dewasa dalam menyelesaikan masalah rumah tangga dan Berakhir pada Kata Cerai dan kebanyakan Mereka yang Bercerai tidak ada yang Berdamai kalaupun ada mungkin hanya beberapa Orang sajalah.
Perceraian itulah Musibah Terbesar dalam Pernikahan yang Memutuskan Shilaturrahmi bukankah Nabi Pernah menjelaskan dalam Sabdanya.
"Tidak akan Masuk Syurga Orang yang Memutuskan Tali Shilaturrahmi" ( HR.BUKHARI)
Kesimpulannya adalah Hentikan Menghakimi Mereka dengan Pertanyaan
KAPAN MENIKAH...??
Trima Kasih salam Damai
Sahirun Ore
Langganan:
Postingan (Atom)
Rambut Panjang Dalam Islam !!!! Bolehkah....????
DALAM Islam sesungguhnya rambut panjang bagi pria tidak dilarang, namun hendaknya dirawat sebagaimana mestinya . Rasullulah sendiri ter...
-
STOP POLITIK FITNAH Jangan karena tidak menerima ketentuan Allah lalu kita memfitnah yang lain. Jangan sampai Politik dunia memecahkan ...
-
Ada seorang yg miskin bertanya pada Sang Guru Bijak, *"Mengapa aku menjadi orang yg sangat miskin dan selalu mengalami ...
-
[4/7 15:39] Dr Fahrurrozi Dahl: *CERITA CINTA ALUMNI MDQH* *PLUS FAKULTAS SASTRA*. Kami memanggilnya Fat. Adik kelas di Fakultas Sastr...